Senin, 21 Oktober 2024
ABC World

ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan

Dua perempuan Yazidi menuduh seorang warga negara Australia telah memperbudak mereka saat tinggal di wilayah yang dikuasai kelompok…

zoom-inlihat foto ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan
ABC Radio Australia
Sarab diculik oleh gerombolan ISIS saat berusia 11 tahun pada 2014 dan disekap selama lima setengah tahun di enam lokasi berbeda. (ABC Foreign Correspondent)

Ketika militan ISIS merebut Sinjar pada tahun 2014, gerombolan itu melakukan genosida terhadap orang Yazidi.

Ratusan ribu penduduk melarikan diri dari daerah itu, termasuk sekitar 50 ribu orang yang melarikan diri ke pegunungan. Mereka terjebak di sana selama seminggu.

Sejumlah pengungsi ini meninggal karena dehidrasi dan kepanasan. Gerombolan ISIS membantai dan memperbudak mereka yang tak bisa melarikan diri.

Kaum pria dan perempuan yang lebih tua dibantai, sementara sekitar 7.000 perempuan dan anak-anak dipaksa menjadi budak.

Sarab adalah salah satunya.

Sebuah koneksi Australia

Pada tahun 2016, ketika berusia 13 tahun, Sarab menuduh penculiknya membawanya ke rumah seorang pria Australia yang tinggal di Raqqa, Suriah.

Dia mengenal pria ini dengan panggilan Abu Umar.

"Saya tinggal selama tiga hari dan jika mereka menyukai pekerjaanku, mereka akan membeli saya," katanya.

"Sangat tidak menyenangkan. Saya dijadikan budak dan mereka bisa melakukan apapun yang diinginkan terhadap saya."

"Hidupku dikendalikan oleh mereka. Rasanya keberadaan saya tidak penting."

Suatu hari, ketika Sarab lupa mencuci piring, dia menuduh Abu Umar memasukkannya di sebuah kamar sendirian dan menantu Abu Umar menguncinya di sana selama 12 jam tanpa makanan.

Setelah tiga hari, dia dikembalikan ke penculiknya sebelumnya.

"Mereka menahan saya selama tiga hari. Tapi kemudian mereka bilang tidak akan membeli saya, karena mereka tidak mau membeli budak," katanya.

Sarab ditahan selama tiga tahun lagi dan dibebaskan secara kebetulan ketika kelompok milisi Kurdi bertemu dengan penculiknya di jalan. Penculik itu mengakui menyembunyikan seorang budak Yazidi di rumahnya.

Halaman
1234
BERITA REKOMENDASI
  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan