Senin, 21 Oktober 2024
ABC World

Di Balik Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Seberapa Dekat China dengan Indonesia?

Pertemuan Menteri Luar Negeri China dengan Presiden Joko Widodo menarik untuk diamati dari berbagai aspek, menurut pakar politik China. 

Indonesia menjadi negara Asia pertama yang dikunjungi Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, yang baru dilantik Desember 2022 lalu.

Dalam kunjungannya, Qin bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin kerja sama yang perlu ditingkatkan, termasuk penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Selain itu, ada pula pembangunan 'green industrial park' di Kalimantan, pembangunan Ibu Kota Nusantara, hingga industri hilirisasi yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia.

Sejumlah pengamat mengatakan pertemuan Qin dengan Presiden Jokowi menarik diamati, karena meski menjabat sebagai menteri luar negeri, tapi kedudukan Qin di Partai Komunis tidaklah terlalu tinggi.

"Kalau di China, pejabat tinggi itu dilihat seberapa tinggi jabatannya di partai [Komunis].  Menteri luar negeri itu bahkan tidak masuk dalam sentral komite partai…. sementara di Indonesia, menteri luar negeri adalah pembantu presiden langsung," ujar Klaus H. Raditio, pengajar politik Republik Rakyat Tiongkok di Pasca Sarjana STF Driyakarya di Jakarta.

Menurutnya hubungan dekat Indonesia dengan China hanya karena negara tersebut adalah salah satu dari tiga negara penanam modal terbesar dan mitra strategis bagi Indonesia.

"Dari pihak Indonesia mungkin kurang memahami posisi menteri luar negeri yang relatif tidak terlalu signifikan dalam partai, yang tidak perlu diterima oleh seorang presiden," ujar Klaus.

Tapi Klaus mengatakan kedekatan China dengan negara-negara lain, termasuk dengan Indonesia, sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan, karena negara-negara di dunia tidak bisa memajukan ekonominya tanpa investasi dan kerja sama dengan negara lainnya, termasuk dengan China.

"Otomatis kita butuh China, apalagi negara China yang punya banyak inisiatif-insiatif, sumber ekonomi yang bisa dimanfaatkan."

"Sejak jaman reformasi, tidak ada pemerintahan di Indonesia yang tidak menarik investasi China, tidak ada pemerintahan Indonesia yang tidak menggelar karpet merah untuk investasi China.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Qin sudah menyampaikan komitmen China untuk terus memperkuat hubungan ekonomi dengan Indonesia.

"Sejauh ini RRT [China] merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dan status perdagangan kita makin lama makin seimbang," demikian keterangan pers dari Menlu RI Retno Marsudi."Menlu RRT [China] menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan hubungan atau kerja sama ekonomi dengan Indonesia, termasuk untuk memperbesar impor dari Indonesia terutama untuk produk-produk pertanian," tambah Retno.

Sebelum bertolak ke Indonesia, Wang Wenbin, juru bicara Kemenlu China mengatakan Indonesia dan China memiliki hubungan yang "luar biasa."

Halaman
123
BERITA REKOMENDASI
  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan