Senin, 21 Oktober 2024

Tribunners / Citizen Journalism

Sejarah Tanaman Ganja: Dari Penggunaan Kuno hingga Era Modern

Tanaman ganja (Cannabis sativa) telah dikenal dan digunakan oleh manusia selama ribuan tahun, baik sebagai bahan obat, tekstil, maupun bahan spiritual

|
Tribunkalteng.com/Pangkan B
Petugas mengamankan alat kontrasepsi, miras, alat nyabu, lem hingga senjata tajam dalam kamar para remaja tersebut. 
PROFIL TRIBUNNERS
Profil Penulis Rizky Adrian, S.Kom
Rizky Adrian, S.Kom
Bla1...bla1...bla1

Tanaman ganja (Cannabis sativa) telah dikenal dan digunakan oleh manusia selama ribuan tahun, baik sebagai bahan obat, tekstil, maupun bahan spiritual dalam berbagai kebudayaan. Jejak pertama ganja dalam sejarah tertulis ditemukan di lempengan tanah liat bangsa Sumeria sekitar 3000 SM, di mana tanaman ini disebut dengan nama yang merujuk pada sifat-sifatnya, seperti "A-Zal-La" (tanaman yang memintal) dan "Gan-Zi" (pencuri jiwa yang terpintal). Sejak itu, ganja menjadi salah satu komoditas penting yang digunakan di banyak peradaban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko (dua kiri) bersama jajaran memberikan keterangan pers terkait pengungkapan pembuatan cairan liquid narkotika di Ditresnarkoba, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2023). Ditresnarkoba bekerja sama dengan Bea dan Cukai  mengungkap adanya industri rumahan pembuatan liquid berbahan narkotika di kawasan Kembangan Jakarta Barat, serta berhasil mengamankan tersangka berinisial MRK dan sejumlah barang bukti bahan dasar liquid. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko (dua kiri) bersama jajaran memberikan keterangan pers terkait pengungkapan pembuatan cairan liquid narkotika di Ditresnarkoba, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2023). Ditresnarkoba bekerja sama dengan Bea dan Cukai mengungkap adanya industri rumahan pembuatan liquid berbahan narkotika di kawasan Kembangan Jakarta Barat, serta berhasil mengamankan tersangka berinisial MRK dan sejumlah barang bukti bahan dasar liquid. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

Dalam Kitab Perjanjian Lama, terdapat referensi yang diyakini berkaitan dengan ganja. Di Kitab Keluaran 30:23, Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat minyak suci dengan bahan “Qaneh-bosm,” yang oleh beberapa ahli dianggap sebagai tanaman ganja. Penggunaan ganja terus berkembang di wilayah Timur Tengah dan Asia, dengan bangsa Scythian dan Thracians mengadopsi istilah "Qaneh-bosm" menjadi "Kannabis," yang kemudian menyebar ke berbagai bahasa, termasuk Latin dan Yunani.

Di India, ganja dikenal dengan nama "Bhang" dan telah lama digunakan dalam ritual keagamaan serta pengobatan tradisional. Dari India, istilah dan penggunaan ganja menyebar ke Asia Tenggara dan ke Karibia melalui perdagangan dan kolonialisme. Selama berabad-abad, ganja juga menjadi bahan utama dalam produksi tekstil, tali, dan kertas di Eropa, hingga akhirnya peranannya menurun ketika muncul hukum yang melarang penggunaannya pada abad ke-20.

Namun, pada era modern, tanaman ganja mulai mendapatkan perhatian baru, terutama sebagai obat medis. Banyak negara seperti Kanada, Amerika Serikat, dan Uruguay telah melegalkan penggunaannya baik untuk kebutuhan medis maupun rekreasi. Ganja kini dianggap memiliki potensi besar dalam pengobatan berbagai penyakit kronis, sekaligus menjadi bagian dari perdebatan sosial dan politik di seluruh dunia.

Dari penggunaannya di masa kuno hingga revolusi modern dalam legalitas ganja, tanaman ini tetap menjadi bagian integral dari kehidupan manusia, terus beradaptasi dengan kebutuhan dan perubahan zaman.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com

BERITA REKOMENDASI
  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

    Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

    berita POPULER

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan