Senin, 21 Oktober 2024

Presiden dan Wapres RI

Pengamat Sebut Upaya Untuk Menggagalkan Pelantikan Presiden Tidak Akan Berhasil 1

Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan upaya untuk menggagalkan pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019 tidak a

Penulis: Abdul Majid
Istimewa
Prabowo Subianto melalui Yayasan Prabowo Subianto Djojohadikusumo memberikan bantuan 25 mobil pemelihara Masjid. Mobil tersebut akan digunakan untuk membersihkan seluruh Masjid dan Musholla dari Sabang sampai Merauke. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan upaya untuk menggagalkan pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019 tidak akan berhasil.

Menurut Karyono, upaya untuk menggagalkan pelantikan Presiden sebetulnya tidak hanya terjadi di era Jokowi.

 
Upaya serupa pun pernah terjadi pada era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Era SBY juga ada aksi-aksi wacana-wacana yang ingin menggagalkan pelantikan, kalau menurut saya tidak akan berhasil kalau pun ada pergerakan untuk menggagalkan Presiden," ujar Karyono Wibowo saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2019).

Meskipun upaya untuk menggagalkan pelantikan presiden tidak berhasil, Karyono melihat dengan adanya rentetan aksi akan membangun opini publik bila Jokowi gagal menjalankan roda pemerintahan.

"Kalaupun tidak bisa menggagalkan pelantikan, ya bisalah untuk mendelegitimasi pemerintahan Jokowi," ucap Karyono.

Lebih lanjut, Karyono tidak melihat ada tanda-tanda yang cukup kuat dari kelompok tertentu untuk menggagalkan pelantikan presiden.

"Tidak ada indikator yang bisa menguatkan bahwa pelantikan presiden gagal. Tidak ada tanda-tanda cukup kuat, paling nggak gangguan-ganguan kecil," katanya.

Minta polisi bongkar dalangnya

Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Haidar Alwi medesak kepolisian segera membongkar dalang di balik aksi-aksi demontrasi yang berujung anarkis jelang pelantikan presiden periode 2019-2024.

Ia juga meminta kepada semua pendukung dan relawan Jokowi-Maruf Amin untuk bersatu sebagai bentuk kesetiaan kepada Presiden Jokowi.

"Tensi politik menyongsong Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2019 semakin memanas dan mencekam. Tak bisa dipungkiri, rentetan kejadian dan aksi massa yang marak belakangan ini sangat mungkin ditunggangi," kata Haidar Alwi dalam diskusi 'Dinamika Politik Jelang Pelantikan Jokowi 2019' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2019).

BERITA REKOMENDASI
Berita Terkait

Presiden dan Wapres RI

  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan